Boston - Lamanweb media www.csmonitor.com mengkritik sikap dan kenyataan penguasa Mesir yang merupakan bentukan kudeta tentera berhubung dengan ledakan bom yang terjadi Mapolwil Daqhaliyah di kota Manshura, Selasa (24/12/2013) minggu lalu, demikian lapor dakwatuna.com.
Kritikan tersebut lebih tertuju kepada pernyataan perdana menteri kudeta, Hazim Bablawi, bahawa jamaah Ikhwanul Musliminlah yang bertanggung jawab atas aksi peledakan bom tersebut. Padahal belum dilakukan siasatan dalam kes ini.
Media rasmi gereja di Boston itu menyatakan bahawa penguasa kudeta masih mempunyai sifat konservatif. Setelah berhasil mengkudeta Ikhwanul Muslimin dari pemerintahan, mereka selalu menuduh Ikhwan sebagai pihak yang bertanggung jawab di balik semua aksi kekerasan yang terjadi di seluruh wilayah Mesir, terutama di dataran Sinai.
Christian Sciense Monitor menyatakan mustahil Ikhwan yang melakukannya. Sangat mungkin kelompok Islam yang lain seperti Anshar Baitil Maqdis, yang beberapa waktu lalu mengakui telah melakukan beberapa aksi kekerasan di antaranya usaha pembunuhan menteri dalam negeri, Muhammad Ibrahim. Pun demikian, kali ini belum ada pihak tertentu yang menyatakan bertanggung jawab.
Csmonitor juga menyebutkan bahwa pejabat Ikhwanul Muslimin di London mengeluarkan kenyataan bahawa ledakan bom di Manshurah ini adalah serangan langsung yang bertujuan memecahkan perpaduan rakyat Mesir. Ikhwan meminta agar segera dilakukan siasatan agar dapat diketahui pelaku yang sebenarnya, dan diadili.
Di akhirnya, csmonitor menyelar sikap sembrono Bablawi, perdana menteri kudeta, menunjukkan bahawa dirinya hanyalah boneka yang harus siap dimainkan oleh tentera.
Sunday, December 29, 2013
The Christian Sciense Monitor: Ikhwanul Muslimin Bukan Teroris!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write commentsNote: Only a member of this blog may post a comment.