Wednesday, January 4, 2012

Review Google Music (Beta)

Dengan memadukan sarana penyimpanan online dan aplikasi pemutar musik, Google berupaya membumikan layanan “awan” dalam bidang hiburan.

CATATAN: Artikel ini dimuat pada InfoKomputer September 2011 saat Google Music belum dibuka sepenuhnya untuk publik dan masih dalam tahap Beta. Saat ini, tidak perlu undangan untuk menggunakan layanan ini.

Ketika sedang asyik menikmati lantunan suara merdu Sherina Munaf melalui PC di kantor, tiba-tiba kita diajak meeting oleh klien. Padahal, album yang kita dengarkan baru mencapai track ketiga dari sepuluh lagu. Bagaimana cara melanjutkan aktivitas tersebut sambil berkendara ke tempat meeting?

Berkat adanya layanan Google Music, hal tersebut bisa dilakukan dengan mudah. Koleksi musik digital tinggal kita unggah ke perpustakaan di “awan” Google. Lagu-lagu itu kemudian dapat kita dengarkan di mana saja secara streaming, sepanjang memiliki peranti bergerak dan koneksi internet.

Pertama diperkenalkan pada Mei lalu, Google Music saat ini masih berada dalam tahap Beta. Yang bisa menjajalnya hanya mereka yang sudah dikirimi undangan. Beruntunglah, baru-baru ini kami berhasil mendapatkan satu di antaranya.

Dalam e-mail undangan, tertera bahwa Google Music Beta baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat. Tapi, ternyata kami tetap bisa mendaftar dan mencobanya tanpa menemui masalah berarti. Pertama-tama, kita mesti mengunduh aplikasi Music Manager. Hanya melalui aplikasi ini, kita diperkenankan mengunggah berkas musik. Eksklusivitas ini mirip yang diterapkan Apple pada iTunes dan seri iPod-nya.

Music Manager mengenali pustaka yang kita simpan di iTunes, Windows Media Player, atau folder lainnya yang mengandung berkas dengan format MP3, AAC, WMA, dan FLAC. Proses pengunggahan musik inilah yang berpotensi memakan waktu lama. Apalagi, kalau jumlah koleksi kita tergolong besar.

Untuk memutar musik, Google Music bisa diakses melalui web dan aplikasi Android. Antarmuka versi web menyerupai iTunes, tapi dengan fungsi-fungsi yang lebih sederhana. Pustaka dapat dikelompokkan berdasarkan artis, album, dan genre. Kita juga bisa menciptakan playlist manual atau playlist acak bernama Instant Mix.

Namun, Google Music belum menyertakan fungsi untuk membeli musik secara online. Sampai saat ini, Google baru mengarahkan pengguna ke laman Shopping yang menampilkan hasil pencarian harga album jika ingin membeli karya musisi yang diminati.

Sementara itu, di aplikasi Android, Google Music tampil sederhana. Pustaka telah disinkronisasikan dengan akun web dan dihadirkan dalam bentuk daftar sesuai kategori (artis, album, genre). Feature Playlist dan Instant Mix pun terdapat di sini. Yang perlu dicatat, aplikasi ini hanya kompatibel dengan OS Android 2.2 (Froyo) dan versi setelahnya. (Erry FP)

No comments:
Write comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.